Minggu, 06 Juli 2008

AKHIRNYA DATANG JUGA...


Sekian kali berdoa, sekian kali berusaha, sekian kali pula meminta restu orang-orang tercinta dan terdekat. Itulah yang saya lakukan ketika diri ini belum mendapat sesuatu yang diinginkan, yaitu bekerja. Bekerja di tempat yang diinginkan, bekerja yang sesuai dengan bidangnya dan bekerja di tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang saya miliki dari hasil perjuangan saya di Bogor EduCARE (www.bogoreducare.org) yang notabene pendididikan tersebut 100% gratis dan ilmu yang diajarkan begitu bermanfaat. Bukan maksud sok mau pamer, namun begitulah hidup jika masih ada iman di dalam hati suatu hal yang ingin kita capai dan peroleh haruslah ada perjuangan dan pengorbanannya karena hidup haruslah ada proses tidak selamanya harus serba instant walaupun kita hidup di zaman modernisasi di negeri yang sangat berkembang pesat karena harga kebutuhan-kebutuhan pokoknya selalu berkembang alias naik terus.
Jika anda pengunjung dan pembaca setia blog saya, tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul “Saatnya Bergerak”, setelah perusahaan-perusahaan yang saya sebutkan pada artikel tersebut. Saya mulai bergerak kembali mencari dan berusaha lagi melamar ke beberapa perusahaan. Yaitu TB. Gramedia Pajajaran Bogor, Yamaha Arista dan Wahana.

TB Gramedia, tadinya merupakan sebuah perusahaan yang saya inginkan agar bisa keterima. Bagaimana tidak? Perusahaan tersebut lokasinya cukup terbilang strategis, tepatnya di Jl. Pajajaran Br. Siang-Bogor seberang Masjid Raya Bogor. Perjalanan dari rumah saya di Gadog agar sampai ke tempat tersebut hanya Rp 2.500 naik coltmini (Cianjur-Bogor). Dari persyaratan yang diajukan oleh TB. Gramedia saya pun merasa optimis bahwa saya pasti bisa bekerja di tempat tersebut. Lowongan yang dibuka adalah Pramuniaga dengan syarat: min. D1, tinggi 165 cm, menguasai ms. Office dan aktif berbahasa Inggris, berkelakuan baik, dan berpenampilan menarik. Indra banget bukan? Hahay… Memang takdir berkata lain dan memang bukan rejeki saya di Gramedia, entah kenapa saya tidak keterima di sana? Saya akui ketika proses interview berlangsung, saya terlalu menunjukkan sikap optimis dan penuh percaya diri, dan menunjukkan keidealisan saya yang berpegang teguh akan argumentasi diri sendiri. Mungkinkah demikian? I don’t know.

Setelah itu saya memenuhi panggilan interview dan tes (ms. Excel) di sebuah perusahaan dealer resmi motor Yamaha PT Arista Mitra Lestari yang mempunyai banyak cabang atau biasa disebut Yamaha Arista di Jl. Narogong Cileungsi Bogor (tempatnya dekat dengan BUKAKA, pangkalan 10 Narogong), dan hasilnya saya diterima. Namun saya kecewa, saya melamar sebagai admin karena pada iklan di korannya pun demikian akan tetapi saya malah ditempatkan di bagian gudang sebagai kepala gudang merangkap supervisor gudang dan admin gudang. Saya harus menjalani training dulu di Yamaha Arista Citeureup selama 3 bulan setelah itu saya akan di tempatkan di cabang yang lain di Bogor atau di Tajur dengan kontrak 1 tahun setelah itu ada kemungkinan menjadi karyawan tetap, Enak Dunx!!! Baru 3 hari menjalani training saya sudah merasa tidak nyaman. Tanya Kenapa? Selama 3 bulan saya hanya dibayar Rp 700 ribu, bukan berarti saya tidak mau bersyukur, saya hanya kasihan pada orang tua saya, modalnya terlalu gede. Pulang pergi Gadog (Ciawi)-Citeureup berapa? (kira-kira Rp 12.500), dari hari Senin-Sabtu. Mana cukup. Disamping itu jobdes dan tanggung jawabnya pun terlalu berat, jika ada barang di gudang yang hilang gaji saya akan dipotong, selain itu saya masih sangat awam dengan onderdil dan spare part sepeda motor, kalau spare part computer sih lumayan tahu.

Setelah itu timbullah keinginan untuk berhenti dan pindah pekerjaan. Teman saya, sebut saja Olih, dia memberi kabar pada saya dan teman-teman saya yang lain untuk melamar kerja di sebuah perusahaan yang jauh dari rumah saya tepatnya di Ciputat, yaitu di Wahana (Courier & Air Cargo Specialist). Katanya, perusahaan ini minta anak-anak lulusan Bogor EduCARE sebagai karyawannya, apakah alasannya? Nanti aja Tanya ke Olih, kalau diceritain di blog ini terlalu panjang. Memang perlu persiapan, pemikiran dan keyakinan yang matang untuk bekerja di sana. Maklum saja, saya sebagai anak yang pernah lama menjadi bungsu yang sering dekat dengan orang tua. Tiba-tiba haruslah berpisah dan jauh dari orang tua dan orang-orang terdekat di rumah dan di kampung halaman tercinta (Gadog City) karena hal demikian. Tak apa-apalah, jika tidak demikian kapan saya bisa mandirinya dan bersikap lebih dewasa? Lalu pergilah saya ke Wahana untuk interview, karena Olih dan teman yang lain sudah resmi bekerja di sana. Setelah itu, saya resmi diterima di perusahaan ini dengan konsekwensi jam kerja yang lumayan padat dari hari Senin-Sabtu dengan upah sekian dan status kontrak 1 tahun, dan mendapat fasilitas mess untuk tempat tinggal. Dari hari ke hari saya pun haruslah mulai beradaptasi dengan orang dan lingkungan sekitar dan yang paling penting dengan jobdes saya. Saya merasa senang ternyata, bidang dan jobdes saya sesuai yang diinginkan. Kemampuan Ms. Office dan berselancar di dunia maya (internet) yang saya miliki insya Allah bisa diaplikasikan. Kalau kemampuan Bahasa Inggris saya, little-little sih teraplikasikannya.


Ya begitulah cerita saya, proses saya bisa bekerja di Wahana dengan jabatan sebagai Pelaksana HRD. Memang jauh rasanya tujuan dan tanggung jawab ketika Job Training Sept-Nov 2007, bekerja administrasi selama 2 bulan di Departemen Procurement (Purchasing & Warehouse), HRD, Marketing dan Produksi PT Inti Abadi Kemasindo (SBU Packaging PT ISM Bogasari Flour Mills) anak perusahaannya PT Indofood Sukses Makmur dengan sekarang bekerja di HRD lebih tepatnya di bagian GA (General Affair) istilah yang sering digunakan di perusahaan-perusahaan, di PT Wahana Prestasi Logistik. Tujuan dan tanggung jawab saya ketika di Bogasari adalah untuk memenuhi tugas akhir kelulusan saya setelah itu membuat laporannya setelah itu lagi di uji dengan cara disidang (presentasi dalam bahasa Inggris), akan tetapi tujuan dan tanggung jawab saya di Wahana adalah karena memang seharusnya saya melakukan demikian karena sudah lulus kuliah dan ingin membantu ekonomi keluarga dengan didasari rasa ikhlas dan ridho Allah SWT tanpa paksaan.

Saya berharap dalam kehidupan ini, bekerja dari hari ke hari yang saya alami ini tidak mau dianggap menjadi rutinitas semata dan terkesan monoton. Akan tetapi, saya ingin setiap hal yang terjadi setiap harinya dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran agar hari berikutnya lebih baik. Sempat saya berpikir ketika kesibukan saya di Senin pagi, setelah mandi dan solat subuh, sarapan lalu berbincang-bincang dan pamit dengan orang tua untuk pergi bekerja yang insya Allah seminggu sekali bertemu kembali, setelah itu mengamati aktivitas, hilir mudik bis-bis di Terminal Br. Siang-Bogor, sorakan kenek-kenek bis mencari penumpang, orang-orang yang akan berangkat kerja mencari dan menaiki bis-bis sesuai jurusannya, Polantas dan DLLAJ yang sedang sibuk melakukan tanggung jawabnya di Terminal sesekali memalaki pengendara sepeda motor yang katanya melanggar UU lalu lintas, nyaris tak ada bedanya dengan hari-hari yang lain. Akankah ini terulang kembali di hari berikutnya?

Akhirnya datang juga, sengaja saya pakai kalimat itu untuk judul artikel ini dengan pengertian cukup luas. Akhirnya datang juga… rejeki dari Allah itu pada diri saya, akhirnya datang juga… pekerjaan yang saya harapkan, akhirnya datang juga… saya harus benar-benar mandiri dan lebih dewasa dalam menjalani hidup, dan akhirnya datang juga2… yang lain yang tentunya haruslah positif.