Kamis, 05 Juni 2008

APA YANG TERJADI???


Meskipun udah telat mengeluarkan opini tentang tulisan ini, tapi dampaknya masih terasa kok! Bahkan sampai jangka panjang ke depan. Akhirnya pemerintah resmi mengumumkan kenaikan BBM, Jum’at (23/05/2008) jam 22:15 WIB. Kok malam-malam sih? Suatu hal yang bisa dikatakan mendadak itu, kian membuat penderitaan rakyat semakin menderita dan kian membuat kesengsaraan rakyat kian sengsara. Hal-hal yang memicu dan mendorong pemerintah mau menaikkan harga BBM, katanya sih karena harga minyak dunia semakin melambung tinggi, dan pemerintah gak sanggup menanggung harga tersebut alias pemerintah gak bakalan lagi mampu mensubsidi minyak untuk rakyat dari APBNnya.

Entah apapun alasannya, sebagai Jamrud khatulistiwa negeri kita (Indonesia) yang katanya anggota OPEC alias Organisasi Pengekspor Minyak Dunia yang berarti di dalam negerinya itu kebutuhan akan minyaknya tercukupi karena banyak dan kaya sumber-sumber minyaknya, kok merasa kebakaran jenggot sih? harusnya Indonesia untung donx, kan jualan minyak. Akan tetapi kenyataannya, katanya Indonesia malah membeli minyak dari luar yang berarti di sisi ini peran Indonesia sebagai konsumen bukan Produsen. Lalu selama ini, benarkah Indonesia punya banyak sumber-sumber minyak? That’s Right.

Ketidakberdayaan pemerintah untuk mengolah dan mengelola sumber minyaknya sendiri, itulah penyebabnya. Padahal dipikir-pikir orang-orang pintar dan orang-orang kaya di Indonesia banyak loh, mana mungkin sih mereka gak bisa mengolah minyak mentah menjadi BBM. Alasan lainnya karena privatisasi, sumber2 minyak, barang tambang, mata air dan asset2 penting berharga lainnya malah diserahkan pada pihak swasta apalagi pihak asing, padahal dalam undang-undang sendiri disebutkan dalam pasal (lupa lagi) hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikelola Negara. Berarti selama ini pemerintah telah ingkar pada dasar negaranya sendiri dunx.


Meskipun berbagai pihak banyak yang mengecam atas tindakan pemerintah kita tentang hal tersebut, tetap saja pemerintah tidak mau pusing dan menganggap suara-suara kecaman tersebut sebagai rengekan belaka. Entah mereka malas mendengar, tidak mau mendengar atau tidak bisa mendengar dan merasakan penderitaan rakyat yang jika pemerintah melakukan kenaikan harga BBM, penderitaan dan kesengsaran kian bertambah. Menurut info yang saya dapat dari media Televisi, sebuah lembaga survey di Indonesia menyebutkan bahwa masyarakat miskin di Indonesia sebanyak 40 juta orang lebih. Sungguh angka yang fantastis, di tengah banyaknya rakyat miskin di Indonesia masih saja ada orang-orang yang tidak tergolong miskin mau merampas hak orang miskin. Sungguh sangat zolim sekali. Sebagai contoh, BLT yang katanya merupakan bantuan untuk masyarakat tidak mampu yang merupakan kompensasi atas naiknya harga BBM kaya akan praktek tercela. Korupsi kerap dilakukan oleh berbagai pihak tak terkecuali oknum pemerintah terkait, orang2 yang merasa dirinya oknum dan masyarakat yang tidak punya rasa malu. Yaitu masyarakat yang mau-maunya dirinya mengaku-ngaku sebagai orang miskin hanya untuk mendapatkan Rp 3.000/hari tiga ribu rupiah perhari (hitung aja sendiri, Sebulan kan 30 hari, BLTnya Rp 100.000) padahal dirinya tergolong mampu. Sangat miris kita mendengarnya, padahal masih banyak loh masyarakat yang harusnya mendapat BLT tersebut (masyarakat yang betul2 miskin ekonomi) kok malah tidak dapat bantuan tersebut. Dengan alasan tidak punya inilah, itulah! Harus punya kartu inilah, surat itulah… intinya kalau mau dapat Rp 3.000 per hari harus siap2 repot, seperti mengurus persyaratan-persyaratannya. Mending gratis, udah ribet-bayar pula. CAPEK DEH!!!


Terkait hal demikian, saya mempunyai info yang berisi solusi bagaimana seharusnya mengatasi hal tersebut yang saya dapat dari lembaran pernyataan salah satu Organisasi Massa / Ormas Islam di Indonesia, yaitu :


Hentikan liberalisasi dan privatisasi asset-asset kemaslahatan umat yang ada di Indonesia!!!
Nasionalisasikan sektor energi, termasuk migas!
Jangan pernah mempercayai penguasa yang zhalim!
Kesulitan dan hidup yang dialami oleh rakyat saat ini adalah dampak diterapkannya Kapitalisme Sekular, baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Maka, sudah saatnya, system Kapitalisme Sekular yang selama ini mencengkeram Indonesia dan menimbulkan kesengsaraan rakyat banyak harus segera ditinggalkan. Gantinya adalah ISLAM


Bukan maksud saya sok ikut campur tentang politik, tapi masalahnya ini banyak kaitannya dengan diri saya, keluarga saya, saudara saya, kerabat saya, teman saya, guru saya, kampung saya, dan Negara saya. Bayangkan saja, kehidupan ekonomi keluarga saya yang sudah sulit sejak perusahaan tempat ayah saya bekerja sudah bangkrut karena pemerintah juga sih yang salah, mahalnya pajak, BBM, Listrik, dan mahal-mahal lainnya, saat ini kian membuat sulit. Tapi Alhamdulilah, kesulitan masih bisa teratasi kok. Tapi bagaimana dengan masyarakat yang lain, yang betul-betul tidak berdaya menghadapi keterpurukan kehidupan ekonominya??? Masih teringat dalam benak ketika masa SMP, ongkos untuk pulang pergi ke sekolah hanya Rp 800 (Naik angkot Cisarua-Sukasari turun di Seuseupan atau Ciawi terus naik angkot jurusan Cibedug-Sukasari, tapi sekarang kalau dihitung bisa Rp 8.000 loh). Berapa kali lipatkah???

Kapan ya bisa seperti dulu lagi? Ongkos naik angkotnya murah banget, harga satu kali pulang pergi naik angkot sekarang bisa sepuluh kali pulang pergi waktu saya SMP??? JANGAN GILA DONX!!!

Seiring perkembangan waktu yang berjalan setiap detiknya, semua hal berkembang pula. Termasuk harga-harga ikut berkembang alias naik, baik itu harga kebutuhan pokok, transportasi, ATK, elektronik, dan hal-hal lainnya. Baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan saking melambungnya harga-harga kebutuhan pokok, misalnya beras banyak masyarakat yang memakan nasi aking, tapi masih mending sih! Bahkan ada yang tidak makan sama sekali.

Kita bahas topik yang lain ya, tapi nanti juga nyambung lagi sama cerita di atas! Terkait insiden Monas yang terjadi pada hari minggu 1 Juni 2008, tentang kasus kekerasan pemukulan yang dilakukan Laskar Front Pembela Islam atau FPI kepada AKKB (Aliansi Kebangsaan Kerukunan Beragama). Banyak pihak yang menyayangkan mengapa terjadi hal seperti itu. Pihak AKKB yang katanya sedang apel siaga untuk memperingati Hari Kebangkitan Pancasila diserang oleh sekelompok orang yang tergabung dalam Laskar FPI atau Laskar Islam, dengan tangan kosong, bambu, pentungan massa FPI memukuli orang2 AKKB. Sehingga menyebabkan belasan orang luka-luka dari pihak AKKB. berdarah di kepala dan anggota tubuh lainnya.

Apa yang terjadi setelah itu? Banyak pihak yang mengecam atas tindakan FPI, dan banyak pihak juga yang menginginkan FPI dibubarkan saja. Dengan argument yang dilontarkan mengapa FPI ingin dibubarkan karena Islam tidak mengajarkan kekerasan boleh saja berbeda pendapat tapi jangan bertindak anarkis selesaikanlah dengan bijak di sebuah forum. And then my opinion is secara saya sebagai umat Islam dan pernah terlibat dalam salah satu ormas Islam yang ingin menegakkan syari’at Islam, sangat disesalkan dan kecewa akan perbuatan anarkisnya FPI karena seakan-akan sama sekali tidak sesuai dengan akhlaq Nabi Muhammad yang benci dengan kekerasan. Akan tetapi saya sangat mendukung niatnya FPI yang ingin membubarkan Ahmadiyah di Indonesia. Dan tak disangka tak diduga menurut pihak Laskar Islam ternyata AKKB yang ada di monas itu mereka berkumpul untuk mengutarakan bahwa mereka mendukung Ahmadiyah dan siap membela Ahmadiyah jangan dibubarkan dan memang di monas itu bukan hanya AKKB yang ada tetapi pengikut Ahmadiyah pun ada di sana.


Kenapa Ahmadiyah harus dibubarkan? Karena mereka merupakan aliran kepercayaan yang telah menodai agama Islam, mereka mengaku Islam tetapi mereka mengaku ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Sungguh perbuatan yang sangat mengingkari Islam. Padahal telah disebutkan dalam AlQur’an bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir atau penutup para nabi dan artinya setelah Baginda Nabi Muhammad SAW wafat tidak ada lagi nabi yang lahir ke dunia ini. Tidak hanya itu kenapa Ahmadiyah harus dibubarkan, silahkan cari tau sendiri? Sebenarnya saya juga tau cuman takutnya salah mendeskripsikannya.

Pernah saya membuat pesan singkat dalam bentuk SMS dan mengirimkannya kepada beberapa teman saya yang isinya berupa dukungan terhadap niat FPI atas pembubaran Ahmadiyah. mengapa saya membuat seperti itu? Tadinya saya tidak mau membuat itu, tapi ada beberapa teman dan saudara saya yang isinya hampir sama dengan SMS yang saya buat, tapi teman dan saudara saya SMSnya bernada lebih keras bahkan sampai 3 SMS sekaligus yang berisi dukungan terhadap FPI dan tuntut pembubaran Ahmadiyah. Sehingga datanglah inspirasi untuk membuat SMS seperti itu dan membuat tulisan tersebut untuk blog saya. He..he..

Berbagai media massa, baik cetak dan elektronik memberitakan tentang FPI sehingga membuat masyarakat tertuju pada hal itu dan seolah-olah gak ada masalah kok di kehidupan saya! Padahal sebenarnya masyarakat itu sedang kewalahan dan kebingungan karena naiknya kebutuhan2 pokok. Media massa yang tadinya ramai memberitakan tentang demo-demo yang terjadi di ibukota dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk menolak dan membatalkan kenaikan BBM dan menolak BLT, tiba-tiba seketika media massa ramai memberitakan tentang kasus FPI insiden monas. Ada apa ini? Apa yang terjadi? (Seperti judulnya)

Yang jelas argument dan alasan saya membuat tulisan ini untuk mengisi blog saya karena sudah lama ga ngisi tulisan lagi dan juga atas permintaan banyak pihak yaitu pengunjung-pengunjung blog saya yang mengatakan pada saya “dra, kok isi blognya masih yang itu? Belum posting lagi.” Lalu saya jawab “Oh nanti, saya lagi nyari insprasi” dan sebenarnya yang paling penting sih saya ga punya waktu untuk ke warnet karena jauh dari rumah saya harus naik angkot dan yang paling penting dan ga kalah pentingnya sih saya ga punya uang alias dana untuk dianggarkan ngenet di Warnet karena sebagai orang yang statusnya masih nganggur belum kerja alias belum punya penghasilan sendiri masih mengandalkan orang lain yaitu orang tua agar bisa mendapatkan uang. Kalau dikasih ya syukur Alhamdulillah, kalau nggak ya terpaksa diam aja deh di rumah sambil nyari inspirasi.

Sekali lagi, apa yang terjadi dengan berita di atas dan lingkungan sekitar? Dan apa yang terjadi dengan diri saya dan diri anda, sudah memang takdir Ilahi. Kehidupan ibarat sebuah sinetron, yang setiap saat episodenya berbeda-beda.
Laa yu kalifullahu nafsan illaa wus ‘ahaa
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya”
Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali jika kaum itu sendiri merubahnya…