Senin, 17 Desember 2007

Old and New

Begitulah kata yang sering saya lihat dan baca pada spanduk dilingkungan dekat rumah saya ketika tahun baru tiba. Tepatnya di jalan raya Puncak Gadog, dari mulai lampu merah gadog sampai Puncak terjejer dan berderet rapi spanduk2 iklan sebuah villa, restaurant, dan hotel2 yang berada dikawasan jalan raya Puncak, mereka menawarkan sebuah produk OLD AND NEW yaitu sebuah acara untuk menyambut tahun baru dan meninggalkan tahun kemarin ditempat hiburan bersama-sama sehingga begitu berkesan. entah apa sih maksudnya, ada beberapa pihak rela mengeluarkan dana yang besar untuk merayakan tahun baru tersebut.
Dalam pikiran saya, apakah itu tidak mubazir dan boros menghabiskan uang hanya untuk satu malam yang bagi mereka adalah moment spesial yang wajib mereka rayakan.
I think is not, because sebagai seorang muslim hal2 seperti itu tidak pantaslah bagi kita. menghambur-hamburkan uang untuk menyewa villa dan hotel hanya untuk begadang menyambut tahun baru itu.
Memang sih, kalau boleh jujur saya juga pernah terlibat dalam merayakan acara seperti itu dengan teman2 tapi tidak sampai mengeluarkan dana yang besar, hanya untuk masak2 aja tidak sampai menyewa villa. yang saya rasakan ketika itu bukan berarti saya senang menyambut tahun baru tapi saya senang karena bisa kumpul dengan teman2 saya sambil ngobrol, makan2 dsb (yang jelas tidak sampai terjerumus pada hal2 maksiat).
Saya sih terserah anda, mau merayakannya atau tidak??? Kalau saya mau menyambutnya dengan suka cita, karena saya ingin membuang jauh2 hal2 negatif yang pernah saya lakukan di tahun kemarin dan ingin memperbaikinya agar lebih baik.

Lebaran Lagi


Tak terasa baru aja kita lewati lebaran idul fitri, sekarang sudah lebaran lagi. Tapi sekarang lebaran yang dimaksud bukan lebaran idul fitri melainkan idul adha, ada yang menyebutnya juga idul qurban bahkan ada yang menyebutnya lagi lebaran haji. terserah anda mau mengatakan apa? yang jelas sebagai seorang muslim, kita harus menyambutnya dengan suka cita sebagaimana kita menyambut idul fitri.
Kadang terbenak dalam fikiran saya, kenapa ya? ketika idul adha tiba, orang2 menyambut dan merayakannya tidak seantusias dan semangat pada idul fitri...
Hal ini bisa kita lihat, ketika seminggu menjelang idul fitri. orang2 sudah banyak yang sibuk membeli segala kebutuhan yang dirasa bagi mereka itu sangat dibutuhkan ketika idul fitri tiba. Banyak makanan ringan yang disimpan dalam toples berjajar rapi meja makan atau meja tamu kita... Lemari pakaian kita pun sudah overload dengan pakaian yang baru dibeli oleh kita... dan sebagainya.
Fenomena ini apakah terjadi ketika idul adha tiba???
jawabannya sudah bisa kita tebak, sebagai contoh di lingkungan keluarga di rumah... 3 hari menjelang idul adha tiba, tidak nampak kesibukan membeli kebutuhan bahan pokok untuk disajikan pada idul adha. akan tetapi, 1 hari menjelangnya sudah ada sih daging ayam sama ketupat mah!!!
Yang ingin saya tonjolkan, perbedaan yang begitu mencolok adalah dari antusias dan kesibukan setiap individu dalam menyambut idul adha. padahal sebetulnya, dari pengetahuan yang saya peroleh justru idul adha lah yang paling sebagai hari raya sesungguhnya bagi umat islam. coba kita ingat, dalam idul adha kita melakukan takbiran sampai 3 hari tapi idul fitri hanya diperbolehkan 1 hari.
Ya cukup sekian dari saya, tulisan diatas saya buat bukan untuk membeda-bedakan kedua hari raya tersebut, tapi saya hanya ingin mencurahkan sesuatu hal yang ada dalam benak fikiran saya yang sering saya temukan di lingkungan saya. Tak menutup kemungkinan apa yang saya tulis ini pasti berbeda jauh dengan apa yang anda temukan dilingkungan anda atau dimana saja...

Kamis, 06 Desember 2007

Ilustrasi unik yang menggugah

Ada suami dan istri yang selalu cekcok setiap hari. Akhirnya suaminya bethe dan pergi ke warnet. Di warnet ia pun melakukan chatting dengan seorang konsultan keluarga & kesehatan, dan kebetulan orang tersebut adalah seorang Dokter :

Suami : Dok, saya sudah tidak tahan dengan tingkah istri saya
Dokter : Lho Memang kenapa?
Suami : Setiap saya berbicara dengannya ia selalu men-cuekin saya. Saya menduga dia tuli…
Dokter : O Gitu… btw, dia tulinya pada jarak berapa meter
Suami : Lho memangnya kenapa Dok?
Dokter : Begini, tuli pada jarak 4 meter berbeda dosis obatnya dibanding dengan tuli pada
jarak 3 meter, 2 meter, apalagi 1 meter…
Suami : O gitu ya Dok. Baiklah saya cek dulu ke rumah…

Sesampainya dirumah ia melihat istrinya sedang masak di dapur. Kemudian pada jarak 4 meter ia pun bertanya kepada istrinya. “Istriku sekarang kau masak apa?”
Ternyata istrinya diam saja, dan ia pun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya, dan ia bertanya lagi : “Istriku sekarang kau masak apa?”

Tetapi istrinya masih diam saja, dan ia pun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya, dan sambil dongkol ia bertanya lagi kepada istrinya agak berteriak kesal: “Istriku sekarang kau masak apa?” …

Tiba-tiba suasana hening sejenak … dan istrinya pun berbalik dengan amarah yang tampak di wajahnya, dan ia berkata dengan lantang, “Sudah kubilang 3 kali, aku masak rending! Rendang!! Rendang!!! Masa sih kau tan dengar?”

Nah Lho, jadi ceritanya yang tuli itu siapa sih??? Semoga kita semua tidak termasuk orang-orang yang gagal melakukan introspeksi diri. Amiin.
Dikutip dari buku “BETHE”

Inspiring SMS

Beberapa bulan terakhir ini, saya sering sekali menerima pesan atau sms di hp saya dari beberapa teman saya. Yang unik dari sms tersebut adalah isinya berupa kalimat-kalimat inspirasi dan motivasi, saya pun tak mau ketinggalan untuk ikut mengirim sms berisi kalimat-kalimat inspirasi motivasi yang serupa. Dan, tanpa disadari saya pun ternyata bisa membuat dan mengarang kalimat inspirasi tersebut, dan beberapa diantaranya berisi kalimat inspirasi gurauan.
Antara lain :
“Anda takkan pernah tau siapakah sebenarnya jati diri anda jika anda tidak pernah bercermin, cobalah bercermin!!! Anda akan melihat sosok wajah yang menyeramkan.”
“Semakin malam, semakin banyak inspirasi yang bisa kuperoleh… Semakin malam, semakin banyak ide yang bisa kukembangkan… Semakin malam, semakin banyak impian yang bisa aku raih… Semakin malam, aku semakin ngantuk…?”
“Andai aku lemah, aku ingin menjadi kuat. Andai aku miskin, aku ingin menjadi kaya.. Andai aku bodoh, aku ingin menjadi pintar… dan andai aku mau berusaha aku ingin hal itu bisa kuperoleh”
“Kejarlah mimpimu! Nikmatilah tidur panjangmu!! Semoga kau diterima disisi-Nya”
Dan sebagainya, saya lupa lagi…