Jumat, 25 April 2008

WISUDA

Sabtu, 19 April 2008 adalah suatu moment yang sangat berharga bagi diri ini dan teman-teman seperjuangan angkatan 10 BEC. Suatu moment yang harus dibayar dengan mahal dalam segala hal, baik itu fisik maupun non fisik. Pikiran dan materi telah kita upayakan selama belajar di Bogor EduCARE bahkan tenaga telah kita pakai. Akankah wisuda ini menjadi bukti, bahwa mendapatkan sesuatu yang berharga haruslah kita berusaha dengan sesungguh-sungguhnya dan menyiapkan segala hal untuk memperoleh hal tersebut.

Pagi itu, saya dan anggota keluarga yakni ibu, kakak dan adik tercinta memenuhi undangan untuk menghadiri acara wisuda saya, yakni wisuda VI Angkatan 10 Bogor EduCARE di gedung alumni IPB Baranang Siang, Bogor. Nampak rona bahagia terlihat di wajah teman-teman seperjuangan yang akan diwisuda pada hari itu. Sapaan hangat dengan beberapa teman dengan kerabat dan keluarganya, suasana kekeluargaan mengisi acara wisuda itu.

Saat-saat mendebarkan ketika diri melihat dan bertemu langsung dengan seseorang yang sangat berjasa dalam memfasilitasi pendidikan gratis ini. Seorang presiden direktur perusahaan swasta di negeri ini dan merupakan adik kandung dari wakil presiden kita, yaitu bapak Ir. H. Ahmad Kalla. Perasaan senang dan terharu ketika hati menerima sebuah sertifikat serta tak lupa ketika diri ini dikalungkan sebuah medali. Sungguh merupakan momen yang akan menjadi satu kali dalam hidup ini.

Perasaan malu dan kasian ketika melihat siswa terbaik angkatan 10 BEC ini terjatuh, membuat hati bertanya-tanya entah sebuah teguran dari sang Penciptakah atau memang sudah takdir. Heningnya para hadirin mendengarkan acara sambutan-sambutan digelar, namun ada juga beberapa orang dari peserta wisuda yang tidak memperhatikan orang yang memberikan sambutan didepannya. Entah tidak punya rasa malukah mereka atau memang suka sikapnya begitu jika ada orang berbicara didepannya mereka tidak mau menyimak.

Menyanyikan lagu kebangsaan dan mengucapkan janji alumni adalah sebagian dari acara yang dilakukan langsung oleh peserta wisuda. Pembacaan doa membuat hati ini bergetar alangkah nistanya diri kita jika kita tidak mau mengingat dan meminta segala sesuatu pada sang pencipta kita Allah SWT. Penutupan, merupakan rangkaian dari acara penutup dengan meninggalkan segala cerita dari acara formal ini. Setelah itu, barulah merupakan acara yang dinanti-nanti yaitu foto-foto. Foto-foto? Memang iya merupakan bagian segmen yang dinanti-nanti. Sebagai contoh, saya sudah jauh-jauh hari bertanya kesana kemari, siapa yang mempunyai kamera digital akan kupinjam. Namun, hasilnya nihil. Akhirnya, saya nyerah dan berkata pada salah seorang anggota keluarga saya, yaitu kakak saya agar dicarikan kamera digital untuk dibawa pada event acara yang berharga itu. Dan alhamdulillah, kakak saya mendapatkan kamera digital itu dengan meminjam dari salah seorang temannya. Rejeki memang tidak kemana, sehari sebelum wisuda paman saya menawarkan handycam untuk dibawa pada acara wisuda ini. Sayang namun sayang, handycam yang dibawa oleh kakak saya pada acara formal ini tidak dapat digunakan, karena sesuai kesepakatan panitia yang hanya boleh mengambil gambar dan video adalah pihak panitia. Jadi intinya, pada selama berlangsungnya acara wisuda itu kakak saya tidak merekamnya.

Pada acara sesi foto berlangsung berbagai macam fose dan gaya dilakukan oleh semua pihak untuk mengabadikan diri mereka pada sebuah gambar 2 dimensi. Peserta wisuda, orang tua dan anggota keluarga, kerabat dari peserta wisuda, dosen-dosen, tak terkecuali pak Ahmad Kalla sendiri semuanya larut dalam sebuah momen untuk mengisi kenangan berharga ini.

Saya sendiri pun tak luput dari momen ini, berbagai tempat, berbagai pihak saya ajak untuk mengisi kenangan pribadi saya. Teman-teman seperjuangan, orang tua, adik dan kakak tercinta, tak ketinggalan dosen yang saya kagumi saya ajak untuk berfoto bareng. Namun, saya kecewa karena hanya satu dosen yang bisa saya ajak untuk berfoto bareng dengan saya, yaitu dosen pembimbing saya ketika menulis laporan. Entah karena saya tidak sempat atau mereka yang tidak sempat…. Hanya akan menjadi sebuah pertanyaan???

Teriring doa, semoga diberikan kesembuhan, ketabahan kepada saudara dan sahabat kita, Yana Badri Salam yang pada kesempatan itu tidak dapat menghadiri acara yang sangat dinanti oleh siswa BEC pada umumnya karena sebuah musibah kecelakaan dirinya yang kini atau sudah pulang dari rumah sakit.

Tidak ada komentar: