Minggu, 14 September 2008

Hari Ini Milik Anda


Jika anda berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda. Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Tulisan diatas merupakan penggalan kalimat sebuah buku yang miliki yaitu La Tahzan (jangan bersedih), sengaja saya gunakan kalimat sebagai pembuka artikel ini merupakan kalimat motivasi yang selalu ada dalam bayangan saya sekarang ini. Sampai-sampai sempat ada beberapa orang yang menegur saya ketika bekerja, kenapa status messages YM saya (Yahoo Messenger) kalimatnya itu terus dalam beberapa hari. Namun, sekarang hampir tiap hari status message YM saya ganti dengan kalimat-kalimat motivasi / mutiara yang diambil dari buku saya ini, La Tahzan. Hari ini milik anda, bukan berarti hari ini milik anda sepenuhnya dan yang lain tak boleh memiliki. Namun, dalam artian hari ini yang sedang anda dan lainnya rasakan, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya karena hari kemarin sudah bukan milik anda dan hari esok belum tentu milik anda.

Hari ini hari dimana saya merasa jenuh, sedih, senang, riang, gembira dsb. yang silih berganti kadang bercampur bersatu padu. Jenuh yang tak seharusnya dirasakan, sedih yang tak sepantasnya diungkapkan, senang, riang, gembira yang semestinya kita rasakan walaupun kejenuhan dan kesedihan sedang kita alami. Pernah terbersit dalam benak, untuk apa koleksi buku-buku psikologi, motivasi, novel, dan agama saya miliki namun toh setelah dibeli dan dimiliki buku-buku tersebut hanya sebuah koleksi semata. 5 buah buku sekaligus yang saya beli, belum satupun saya baca, satu buku sempat saya baca hanya beberapa lembar saja padahal sudah satu bulan lebih 5 buah buku itu berada di meja belajar saya. Kesibukankah atau malas yang membuat saya belum membaca. Apalah arti sebuah buku jika tidak dibaca, walaupun saya belum sempat saya baca, ternyata di rumah ada beberapa orang yang sudah membacanya terutama oleh ayah tercinta. Maka mulailah dari sekarang kita niatkan untuk membaca.

Hari ini hari dimana anda takkan pernah tahu sesuatu yang sedang saya rasakan jika saya tak memberitahukannya, suatu saat saya akan memberitahukannya. Hari ini hari dimana saya tak mungkin dan tak akan pernah tahu kapan ajal saya dan rekan-rekan semua dijemput oleh sang Pemilik dan Pencipta alam raya ini. Dosa-dosa kian menumpuk tak sebanding dengan langkah dan cara kita menebus dosa-dosa itu agar mohon diampunkan. Dosa-dosa yang terus terukir tak sepantasnyalah terukir jika iman dan islam masih tertancap di dalam hati dan diri. Ramadhan yang selalu dinanti dan dirindu oleh setiap individu Muslim di dunia karena didalamnya penuh dengan keberkahan-keberkahan, ampunan-ampunan, pahala-pahala dari Allah yang jika ladang amal yang memang ada di dunia ini kita tanam kita praktekkan hingga suatu saat kita bisa memetik hasil dari ladang amal, Insya Allah di dunia dan jika tidak di akhiratlah kita bisa memanennya dan mendapatkan apa yang telah kita perbuat dengan amal-amal itu.

Rutinitas yang terjadi hari ini, mau tidak mau harus kita lakukan suka ataupun tidak suka, Ikhlas haruslah! Percuma jika setiap hal yang kita lakukan tidak disertai dengan ikhlas akan membuat diri ini sia-sia. Setiap rutinitas pekerjaan di kantor dan aktivitas di lingkungan sekitar jalanilah sebagaimana air mengalir, ikutlah dalam alir dan alur kehidupan yang dirasa baik. Kejenuhan itu memang suatu saat terjadi di perusahaan tempat kita bekerja atau di lingkungan tempat kita tinggal. Namun, jika memang ada jalan keluar yang lebih baik carilah dan raihlah, bukan berarti kita lari dari masalah yang membuat diri kita jenuh. Uang sedekah dan zakat kita yang kita keluarkan hanya untuk dapat riya saja. Kekhusyu’an sholat kita, kefasihan tilawah Al Qur’an kita tak sefasih dan tak sekhusyuk di mata Allah jika masih menempel dalam diri dan hati bahwa hanya ingin dilihat dan didengar orang lain hingga seseorang yang melihat dan mendengarnya merasa terkagum-kagum. Blank, nihil semua itu tak berarti apa-apa. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Harta, waktu, tenaga, dan sebagainya yang kita keluarkan dan korbankan yang katanya untuk mengharap ridho Allah semuanya sirna hanya akan menjadi tumpukan amal-amal yang kosong.

Maka mulailah dari hari ini kita berbuat kebajikan dan kebaikan, amal-amal sholeh yang kita perbuat haruslah disertai dengan ikhlas. Karena, hari ini milik anda, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya jangan tunggu hari esok yang belum tentu milik anda apalagi hari kemarin yang tak akan pernah mungkin kita rasakan dan dapati.

Tidak ada komentar: